"Yang Terpenting Dari Pendidikan Bukanlah Mengajarkan Anak Begini dan Begitu, Melainkan Mendewasakan Pikiran dan Membangkitkan Energi Mereka" (Soren Kier Kegaard)

Sihir "Kuda" untuk anak autisme

Salah satu ciri khas anak autis adalah tak bisa mempertahankan kontak mata dan susah berinteraksi. Tapi banyak anak autis yang justru bisa berinteraksi dengan hewan, salah satunya 'sihir' kuda. Anak autis sangat nyaman dengan hewan karena hewan tak pernah menghakiminya.

Dr Temple Grandin, profesor yang fokus pada masalah pengaruh autis terhadap hewan di Colorado State University, mengatakan hewan memang sering menjadi titik sambungan antara anak autis dan orang normal.

Tatapan mata si kuda dan gerakan tubuhnya begitu menarik perhatian anak autis. Seperti yang dialami Oak Saunders si anak autis.

Oak didiagnosa autis saat berusia 2,5 tahun. Di usia itu ia berhenti berbicara, mulai bergumam monoton, serta mudah takut dan marah.

Namun Oak bisa menyusun permainan Thomas the Tank Engine hingga tinggi meski tak bisa mempertahankan kontak mata. Sepertinya tak seorang pun bisa berhubungan dengannya, sampai ia bertemu dengan seekor kuda untuk pertama kalinya.

"Ketika seekor kuda bernama Stella mendengus padanya, ia menyentuh mantelnya dan mulai tersenyum,” ujar Rowen Saunders, seperti dilansir dari Telegraph, Selasa (20/4/2010).

Sang ibu, Rowen Isaacson mengamati hubungan dekat anaknya dengan kuda ketika berusia empat tahun. Menurut Rowen, anaknya senang berlari ke lapangan yang penuh kuda dan berhubungan sangat dekat dengan mereka.

Inilah yang membuat Rowen selalu bertanya-tanya, apakah hewan tersebut memiliki 'kunci' untuk masuk ke dunia anaknya yang bahkan ia pun tak bisa memasukinya.

Sang ibu percaya ada 'sesuatu' yang membuat anaknya antusias dengan kuda. Karena ingin membuktikan teorinya Rowen melakukan hal ekstrim dengan membawa anaknya ke sebuah pengembaraan kuda di Mongolia.

Kemudian si anak juga dimasukkan ke salah satu perkemahan kuda di Inggris. Sungguh menakjubkan selama 2 minggu berinteraksi dengan kuda, si anak bisa menggunakan toilet sendiri. Perbendaharaan katanya meningkat dari 3 hingga 10 kata pada minggu pertama, dan ia memiliki teman untuk pertama kalinya.

Pada minggu kedua, ia menguasai 20 kata-kata baru, dan sekarang ia bisa menyisir rambut sendiri. "Ini adalah hal-hal kecil yang terasa seperti sebuah tonggak sejarah bagi kami," kata sang ibu.

Di perkemahan, orangtua dianjurkan untuk duduk di belakang anaknya di atas pelana kuda. Hal ini untuk melatih kerjasama dalam kemampuan verbal, dengan memberi perintah sederhana seperti 'siap, mantap, jalan!', tanpa tekanan tatap muka yang sulit bagi kebanyakan anak autis.

Menurut Profesor Grandin, setiap gerakan yang berulang, seperti berkuda, yang mengharuskan seseorang untuk terus-menerus mencari dan menyesuaikan keseimbangan, merangsang wilayah otak yang bertanggung jawab untuk belajar.

Namun sebagian besar orang masih menganggapnya aneh pengobatan autis seperti ini. Tapi Britain's National Autistic Society telah melihat adanya peningkatan pada anak autis tentang nilai terapi kuda dan anjing.

Banyak anak autis yang memang memiliki ikatan dengan hewan kesayangan. Seorang spesialis autis di Texas mengatakan anak-anak autis banyak yang dekat dengan anjing, kambing, kelinci, babi, ayam, tokek bahkan phyton.

Hewan-hewan itu dapat memainkan peran kunci dalam pencapaian anak autistik. Sentuhan sederhana yang tidak menghakimi yang diberikan hewan dapat membawa kenyamanan yang luar biasa dan membantu memecahkan hambatan komunikasi pada anak autis.