"Yang Terpenting Dari Pendidikan Bukanlah Mengajarkan Anak Begini dan Begitu, Melainkan Mendewasakan Pikiran dan Membangkitkan Energi Mereka" (Soren Kier Kegaard)

BIPOLAR DISORDER

Bipolar disorder (manic-depressive) adalah penyakit otak yang menyebabkan perubahan-perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas harian. Seseorang yang mengidap Bipolar Disorder biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan mengalami depresi yang sangat berat. Periode mania dan depresi ini bisa berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan. Ini semua tergantung masing-masing pengidap. Banyak orang, yang mengalami periode singkat emosi yang intens, mungkin tidak menyadari mereka mengidap Bipolar Disorder.
Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain-lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian dalam kehidupannya.
Gangguan Jiwa Bipolar
Perasaan senang dan sedih muncul secara tidak menentu dan berlangsung tiba-tiba termasuk dalam kategori gangguan penyakit jiwa bipolar. Bipolar itu sendiri adalah gangguan afektif bipolar. Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab utama dari gangguan ini. Biasanya gangguan ini berujung pada kematian.
Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan depresi. Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan suasana perasaan atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu.
Kadang penderita memiliki perasaan atau yang bisa disebut sebagai mood meninggi, energi dan aktivitas fisik dan mental meningkat atau episode manik atau hipomanik. Pada waktu lain berupa penurunan mood, energi dan aktivitas dan mental berkurang (episode depresi).
Episode manik biasanya mulai dengan tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat yang lebih ringan daripada manik.
Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau sebaliknya. Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian. Di antara episode peralihan mood ini bisa saja orang mengalami mood yang normal. Bisa dikatakan bahwa insiden gangguan bipolar tidak tinggi antara 0,3-1,5 persen. Tapi angka tersebut belum termasuk yang misdiagnosis. Gangguan jiwa bipolar saat ini sudah menjangkiti sekitar 10 hingga 12 persen remaja di luar negeri. Di beberapa kota di Indonesia juga mulai dilaporkan penderita berusia remaja. Risiko kematian terus membayangi penderita bipolar dan itu lebih karena mereka mengambil jalan pintas.
Episode pertama bisa timbul mulai dari masa kanak-kanak sampai tua. Kebanyakan kasus terjadi pada dewasa muda berusia 20-30 tahun. Semakin dini seseorang menderita bipolar, risiko penyakit akan lebih berat, berkepanjangan, bahkan sering kambuh. Sementara anak-anak berpotensi mengalami perkembangan gangguan ini ke dalam bentuk yang lebih parah dan sering bersamaan dengan gangguan hiperaktif defisit atensi.
Orang yang berisiko mengalami gangguan bipolar adalah mereka yang mempunyai anggota keluarga mengidap penyakit bipolar.
Untuk menghindari hal ini, ada baiknya segera menangani gejala yang terdeteksi sejak dini. Berikut beberapa gejala bipolar disorder yang bisa membantu Anda dan keluarga mendeteksi gangguan ini sejak dini.

Sedih ekstrim. Rasa sedih yang muncul tiba-tiba dan tidak mereda kemungkinan salah satu pertanda depresi. Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami sedih yang berlarut-larut bahkan kadang-kadang menangis tanpa sebab.

Perubahan selera makan. Jika Anda tiba-tiba tidak tertarik pada makanan kesukaan Anda atau sebaliknya makan berlebih karena alasan emosi, kemungkinan Anda mengalami gejala depresi. Orang-orang dengan bipolar disorder mengalami perubahan selera makan dan pola tidur yang signifikan.

Cemas. Anda sering cemas tanpa alasan? Orang dengan bipolar disorder kadang-kadang sangat sensitif, mudah marah, cemas, gelisah, dan khawatir.

Masa bodoh. Orang-orang yang menderita bipolar disorder kadang-kadang pesimistis dan bersikap masa bodoh.
Kurang energi. Pernahkan Anda merasa kehabisan energi, khususnya setelah mengalami fase kegilaan dan merasa tidak bisa berhenti? Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami kurang energi.

Merasa tidak berharga. Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang merasa bersalah dan tidak berharga.

Ragu-ragu. Pernahkah Anda merasa kesulitan memutuskan sesuatu? Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang merasa dikekang oleh kebimbangan.

Kehilangan minat. Orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami ketidakmampuan menikmati hal-hal yang sebelumnya sangat mereka sukai.

Rasa sakit tanpa alasan. Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami rasa sakit dan nyeri tanpa alasan.

Keinginan mengakhiri hidup. Orang dengan bipolar disorder berisiko lebih besar melakukan tindakan bunuh diri dibandingkan masyarakat umum dan cenderung lebih memikirkan mengakhiri hidup saat mengalami depresi dibandingkan saat mengalami fase kegilaan atau mania.